PDM Karo Luncurkan Program Pasca Bencana Sinabung

Jum'at, 07-03-2014
Dibaca: 2721

Penanganan pengungsi Sinabung hampir usai. Jumlah pengungsi tinggal sekitar 15rb dari sebelumnya telah ,encapai lebih 30 rb. Sampai saat ini desa yang radiusnya 4 km telah hampir 5 bulan di posko pemgungsian. Muhammadiyah Karo sebelumnya mengelola dua buah posko, yaitu Posko Islamik Center yang saat ini masih menampung sekitar 400 jiwa. Sedangkan Posko Masjid Taqwa Muhammadiyah kabanjahe para pengungsinya sudah kembali ke desanya masing-masing.

Penanganan pengungsi bukanlah sekedar ketika para pengungsi berada di lokasi pengungsian, tetapi jauh lebih penting adalah bagaimana penanganan pengungsi setelah kembali ke kampungnya masing-masing. Penanganan saat inilah kadang-kadang kurang mendapat perhatian. Berkaitan dengan hal tersebut PD Muhammadiyah Kab.karo sejak awakl sudah mencanangkan program pasca bencana Sinabung. Alghamdulillah program ini mendapat sambutan baik dari Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah dan Pimpinan daerah Muhammadiyah se-Sumatera Utara.. Penggaklangan dana untuk program tersebut telah dilaksanakan secara maksimal. Alhamdulillah penggalangan dana dari berbagai pimpinaan baik Muhammadiyah dan Ortom se-Sumatera Utara telah terkumpul dana sebesar lebih kurang 120 juta rupiah.

Hasil rapat program Pasca Bencana Muhammadiyah Kab.karo yang diikuti oleh seluru8h tingkat pimpinan dan ortom pada tanggal 28 Februari 2014 telah menghasilkan program pasca bencana sebagai berikut :

Menggalakkan kegiatan dakwah di 15 titik desa erupsi Sinabung. Program ini dilandasi dari hasil pengamatan selama ini tidak optimalnya gerakan dakwah di desa-desa tersebut. Dan kondisi tersebut sangat memprihatinkan. Selain minimnya pendakwah, juga minimnya partisipasi masyarakat untuk memberikan tambahan finasial untuk juru dakwah. Untuk itu program pasca bencana Muhammadiyah Kab.karo menyepakati memberikan bantuan finasial untuk dai sebesar Rp.300.000,-/bulan/desa. Jika program ini selamam setahun maka anggaran yang dibutruhkan sebesar Rp.54 juta.. Begitu juga menghidupkan shalat Jumat , program pasca bencana Muhammadiyah Karo membantu biaya transfortasi khatib membantu sebesar Rp.50rb/bln/masjid,sehingga diperkirakan untuk p[rogram ini dibutuhkan biaya sebesar Rp. 9 juta rupiah selama setahun.
Bantuan sarana pertanian. *Untuk menyuikseskan program ini telah disepakati memberikan bantuan alat pertanian handtraktor sebanyak 3 buah yang tahap awalnya diberikan kepada desa yang telah berdirinya Pimpinahn Rantuing Muhammadiyah. Diperkirakan biayanya sebesar Rp. 50 juta . Disamping itu juga program pembelian bibit kepada 200 kk warga Muhammadiyah yang dananya dialokasikan sebesar Rp. 20 juta.
Bantuan pendidikan. Untuk tahap awal bantuan ini dibnerikan kepada amal 8usaha Muhammadiyah yang terkena dampak erupsi sinabung. Ada 2 buah TK ABA yang terkena dampak erupsi Sinabung, yaitu TK ABA di desa Tigapancur dan Desa Beganding yantg total jumolah siswanya sebanyak 60 orang, yang direncanakan akan digratiskan selama 4 bulan terhitung bulan Maret sampai bulan Juni. Pertimbangan karena samp[ai saat ini masyarakat belum bisa untuk mengolah hasil pertaniannya. Untuk program ini diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp 40 ribu x 60 x 4 = 9.600.000,-
Pemberian modal untuk home industri dengan dana bergulir karena selama ini di pengungsian telah ada pelatihan-pelatihan sebagai alternatif ekonomi untuk pengungsi. dana bergulir yang diberikan sebesar Rp. 10 juta.
Program rehabilitasi ru,mah ibadah karena kerusakan akibat erupsi sinabung. Program ini menga;lokasikan dana sebesar Rp.30 juta.

Inilah beberapa program unggulan yang ingin dilaksanakan untuk setahun ke depan. Tentu masih ada program poendamping lainnnya dalam rangka recovery pemulihan pasca bencana Sinabung Muhammadiyah Kab.Karo.

Untuk menyukaseskan program tersebut, PD Muhammadiyah Kab.Karo membangun jaringan kerjasama dengan Pimpinan Wilayah, amal usaha dan pimpinan daerah Muhammadiyah diSumatera Utara. Khusus untuk Pimpinan Wilayah Muhammadiyah ser5ta ortom akan diajukan kontribusi pimpinan wilayah u ntuki berperan membantu gerakan dakwah pasca bencana. Direncanakan pimpinan tingkat wilayah u ntuk dapat turun ke Kab.Karo sekali dalam sebulan, selain untuk mengis8i khatib Jumat sekaligus untuk menguisi pengajian di 15 titik desa binaan Muhammadiyah. Jika semua pimpinan tingkjat wilayah Muhammadiyah dan ortom serta amal usaha ( Kampus UMSU ) maka dapat dilakukan secara bergiliran, dan dapat diperkirakan setiap pimpinan akan turun hanya 3 kali dalam setahun. Tentu program ini akan dapat terealisasi.

Masalah pendanaan, tentu Program Pasca Bencana ini berharap uluran baik dari Pimpinan Pusat dan Pimpinan Wip;layah serta amal usaha dapat memberikan kontribusi. Sehingga dibalik musibah ini peran Muhammadiyah untuk gerakan dakwah dapat berperan ditengah-tengah masyarakat yang selama i ni terabaikan gerakan dakwahnya. Insya Allah.